Selasa, 04 Januari 2011

Asal-usul Raja-raja Luwu versi Gun_Rantegau' Sombolinggi'

Jan wa Mamiyan (Manjang)
Sangyang Tunggal
Batara Indra Guru
Batara Indra Brahma
Batara Indra Manis (Bambang Bremani)
Maharaja Indra Falasyara (Begawan Fulasara)
Maharaja Indra Ratu Punggawa Bisa (yang memiliki keturunan termasuk Raja2 Luwu dan Sawari Gading)
17 Keturunan kemudian masuk tahun 1400. JIKA PERHITUNGAN KELAHIRAN 1 KETURUNAN = 25 TAHUN , MAKA PERIODE SAWERIGADING = 1400 – (25 X 17) = 1400 – 425 = TAHUN 950 MASEHI.

ISTANA KERAJAAN SANGALLA" (Tongkonan Kaero)

Salah satu Tongkonan yang tidak pernah terlupanan dalam percakapan di lingkungan orang Toraja dan kerajaan yang ada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat kalau mau menelusuri hubungan kekeluargaan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat adalah Tongkonan Kaero di Kecamatan Sangalla’. Tongkonan ini merupakan Simbol kepemimpinan masa lalu di distrik Sangalla’ dan distrik Mengkendek dan distrik Makale. Pucuk pimpinan di Tongkonan Kaero diberi Gelar Puang Palodang. Palodang sebagai simbol dari kepemimpinan dalam wilayah adat Sangalla’ adalah sosok yang hampir-hampir tanpa cela. Dalam mengangkat seorang Palodang, tidak sembarangan. Dia harus memenuhi sejumlah persyaratan dan sudah teruji sepanjang kehidupannya. Hingga kini, tidak ada lagi pemangku Palodang karena “Mungkin” tidak ada lagi yang memenuhi persyaratan.
Lewat Tongkonan Kaero inilah diurai bangaiamana tali persaudaraan dengan kerajaan Luwu di Palopo, Kerajaan Bugis, kerajaan Makassar dan kerajaan Mandar di Majene.